Solar Cell
Solar Cell,
atau yang dalam bahasa Indonesianya disebut sel surya, adalah perangkat
semikonduktor dapat mengubah energi sinar menjadi energi listrik. Dioda
yang ada di dalam sel surya itu dibuat secara khusus dan terbuat dari
silikon kristal. Ketika suatu cahaya menerpa permukaan aktif dari
sel-sel tersebut, maka elektron-elektron di dalamnya akan menjadi
longgar, beberapa elektron yang memiliki energi yang cukup, akan
berpindah melalui persimpangan dioda. Elektron-elektron yang sudah
berpindah tersebut, tidak dapat kembali lagi tanpa melalui sirkuit
eksternal. Perpindahan elektron ini yang menghasilkan energi listrik.
semakin banyak elektron yang berpindah, semakin besar pula energi
listrik yang dihasilkan.
Untuk skala besar, konversi tenaga surya yang dilakukan oleh solar cell,
kadang menimbulkan sedikit masalah, diantaranya adalah variasi dari
tegangan output dan perubahan yang menyertainya pada saat jumlah cahaya
yang terbatas, tetapi ini dapat dikompensasikan pada skala yang lebih
kecil dengan menyimpan energi yang dihasilkan selama periode puncak
dalam sebuah baterai. Solar cell dengan skala kecil, yang tentu
saja dengan biaya murah, menjadi perangkat elektronik alternatif untuk
pembangkit listrik untuk di rumah-rumah di desa-desa di daerah
terpencil.
Konversi sinar matahari menjadi energi
listrik dalam sel surya melibatkan tiga proses utama, yaitu : penyerapan
sinar matahari dalam bahan semikonduktor; pergerakkan muatan-muatan
positif dan negatif secara bersama dan dalam skala yang besar dari satu
sisi sel ke sisi sel yang lain, kemudian menciptakan tegangan listrik di
dalam sel surya.
Dibandingkan dengan dioda biasa, solar cell
atau fotodioda dengan permukaan luas ini dapat menghasilkan perangkat
yang lebih sensitif terhadap cahaya yang masuk dan perangkat ini dapat
menghasilkan tegangan listrik yang lebih besar. untuk setiap sel surya,
dia dapat menghasilkan tegangan 0,5v dan dapat memasok listrik 0,1A
ketika terkena cahaya.
Sama seperti baterai, solar cell
juga dapat dikombinasikan secara serial ataupun paralel. Bila dipasang
secara serial, maka akan menghasilkan tegangan listrik yang merupakan
jumlah dari tegangan dari setiap sel. Tetapi jika dipasang secara
paralael, maka akan menghasilkan sebuah arus listrik yang semakin
meningkat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar