Jumat, 19 Oktober 2012

CDI (Capacitor Discharge Ignition)adalah jenis sistem pengapian pada kendaraan bermotor yang memanfaatkan arus pengosongan muatan (discharge current) dari capasitor/kondensator, sebagai pencatu daya kumparan pengapian (ignition coil). Berdasar pencatu dayanya CDI dibagi menjadi 2 yaitu: CDI AC dan CDI DC, perbedaan kedua CDI ini terletak pada penggunaan power supply yang digunakan. Perbedaan CDI AC dan CDI DC: 1. Sistem pengapian CDI AC merupakan dasar dari sistem pengapian CDI, dan menggunakan pencatu daya dari sumber Arus listrik bolak-balik yang berasal dari spul motor (dinamo AC/alternator). 2. Sistem pengapian CDI DC menggunakan pencatu daya dari sumber arus listrik searah (misalnya dinamo DC, Batere, maupun Accu). Arus listrik yang berasal dari accu masih belum mampu digunakan untuk mencatu CDI tersebut, sehingga dalam CDI DC ini masih membutuhkan rangkaian penaik tegangan yang disebut inverter. Berikut bagian-bagian yang bisa ditemui (beberapa diantaranya terkadang tidak dipakai karena sesuatu hal) di dalam suatu sistem pengapian CDI: 1. Kumparan pengisian (charging coil). 2. Kumparan pemicu (trigger/pulser coil). 3. Penyearah (rectifier). 4. Baterai (battery). 5. Sekering (fuse). 6. Kunci kontak (contact switch). 7. Kondensator (capacitor). 8. Saklar elektronik (SCR). 9. Pengatur/penyetabil tegangan (voltage regulator/stabilizer). 10. Transformator penaik tegangan (voltage step up transformer). 11. Pengubah tegangan (voltage converter/inverter). 12. Pelipat tegangan (voltage multiplier/inverter). 13. Kumparan pengapian (ignition coil). 14. Kabel busi (spark plug cable). 15. Busi (spark plug). 16. Sistem pengawatan (wiring system). 17. Jalur bersama (common line) . Cara kerja CDI: Cara kerja rangkaian CDI AC: Saat kunci kontak di on-kan secara langsung memutuskan kontak antara pulsar dan ground, sehingga saat mesin di hidupkan seketika poros engkol menggerakkan magnet, ketika magnet berputar cepat diantara spul maka spul tersebut menghasilkan tegangan tinggi ac kemudian disearahkan oleh dioda. Tegangan dc(400V) mengisi capasitor. Selanjutnya sebuah pemicu(trigger dari picup) akan diaktifkan untuk menghentikan proses pengisian muatan kondensator, sekaligus memulai proses pengosongan muatan kondensator untuk mencatudaya kumparan pengapian melalui sebuah SCR. Saat pengosongan capasitor arus listrik mengalir melewati coil primer dan menghasilkan induksi elektromagnet pada kumparan sekunder yang menghasilkan percikan api. GAMBAR SKEMA CDI AC. Cara kerja rangkaian CDI DC: Saat kunci kontak di on-kan secara langsung menghubungkan tagangan accu dengan CDI. Teganan accu(12V) kemudian dirubah menjadi tegangan tinggi(400V), tegangan tinggi tersebut mengisi capasitor. Selanjutnya sebuah pemicu(trigger dari picup) akan diaktifkan untuk menghentikan proses pengisian muatan kondensator, sekaligus memulai proses pengosongan muatan kondensator untuk mencatudaya kumparan pengapian melalui sebuah SCR. Saat pengosongan capasitor arus listrik mengalir melewati coil primer dan menghasilkan induksi elektromagnet pada kumparan sekunder yang menghasilkan percikan api. GAMBAR SKEMA CDI DC. Teknologi yang terus berkembang seperti saat ini telah mengubah teknologi CDI menjadi lebih handal, CDI yang mulanya sederhana berubah menjadi rangkaian terintegrasi dengan micro chip(micro computer), sehingga dapat diprogram menurut timing pengapian yang diinginkan. Pemrograman timing pengapian ini digunakan untuk mendapatkan tenaga yang maksimal menurut rpm putaran mesin. CDI programmable ini banyak digunakan didunia balap sehingga sering disebut CDI RACING. Secara skematik rangkaian CDI programmable sebagai berikut: Selain CDI programmable kita sering mendengar istilah CDI unlimate dan CDI limter. Perbedaan keduanya hanyalah pada rangkaian pembatas frekwensi trigger pic up. Rangkaian limiter dahulunya hanya menggunakan rangkaian resistor dan capasitor sebagai filternya, namun sekarang ini telah diganti dengan rangkaian terintegrasi. CDI yang menggunakan limiter berguna sebagai pembatas agar mesin motor lebih halus dan tidak mudah rusak. Apabila kita menggunakan CDI limiter sebenarnya bias kita modifikasi menjadi unlimate. Cara merubah CDI limiter menjadi unlimate yaitu dengan cara: 1. Membuka pembungkus CDI dengan pisau cutter. 2. Membaca jalur rangkaian, cari rangkaian yang berfungsi sebagai limiter kemudian menjumper/mencabut rangkaian limiter(hal ini hanya boleh dilakukan oleh orang yang ahli elektronika) 3. Kembalikan rangkaian tersebut pada pembungkusnya,tutup menggunakan sealer. Socket CDI yang biasa dipakai pada motor Honda.Pada Honda tiger menganut system CDI AC, sedangkan pada Honda mega Pro sudah menggunakan system CDI DC . Diposkan oleh elektronika dan otomotif di 01:46

Tidak ada komentar:

Posting Komentar